aku yang papa, melabuhkan sandaran dalam nestapa,,
aku yang alpa, membiarkan pelukan terhungus dupa,,
lebur menjadi debu lusuh menjadi peluh,,
esok lusa aku lumpuh, sebab cinta yang meluruh, luber meluap kabin kemudi, menghempaskan lokomotif cerita ini dimana hasrat lugas kini luntur meluap darah melumat lisan berujung di selokan.
aku yang sepah, ditempa senyap yang terus merayap, menerpa masa yang terkulai dibingkai harinya yang terkoyak diserpihan peradaban kikuk. kikuk untuj berkilah terhadap lidah yang terkikis celotehan sundal,
aku yan pahang, diserang kebusukan kosakata, kosakata payah dalam asuhan jaman, yang melintasi pikiran manusia yang memahat emosi tergurat diparas wataknya.
dan sebuah riwayat tentang aku takkan ada narasi ditiap barisnya, karena hanya akan ada retrospeksi dicatatan akhirnya,,
tiada lagi kisah, tiada resah, entah menyerah atau pasrah ,,,,,
No comments:
Post a Comment