Andai ku tak punya hati, hanya sebilah belati,
Kan kucabik toleransi ini oleh keegoisan sejati,
Keegoisan tuk memiliki tanpa harus menanti
Dia melebur dirinya terjebur jurang patah hati,
Sama sepertiku, sama seperti melati,
Yang terpuruk tertatih,
Tersungkur tanpa letih,
Dia,
Kutahu dia wanita,
Kutahu aku wanita,
Aku tak punya dusta tuk dikata,
Aku tak sebegitu kejam untuk mengancam,
Dia,
Dia yang wanita, (aku tahu)..
Aku yang wanita,, (sudah tahu)
Tak ingin kejam berdusta,
Berkata dengan mengancam:
"Tinggalkanlah dirinya,
Karena dirikulah untuknya,,"
kenapa harus wanita itu yang meninggalkan dirinya?
ReplyDeletekalo dirinya memutuskan untuk tetap bersama wanita itu?
berbesar hati dan ikhlas
itu yang akan menjadikan qta para wanita memiliki "nilai" lebih
nilai yang tidak dimiliki oleh "dirinya" yang sanggup membuat wanita wanita tersebut sakit
wanita itu memang meninggalkan dirinya tetapi tidak cintanya,,
ReplyDeletekarena ada cinta yang tergadai oleh janji yang terlanjur ditelan oleh cinta lain ...
dan tak akan ada dua purnama berpendar di malam yang gusar, oleh bimbang terusik fajar,,
jadi aku, " sang wanita ", rela membiarkan senja mengusung malam membawa mimpi-mimpi terbawa pergi, agar tak lagi malam setengah redup setengah hidup,
ia utuh, tak juga rapuh ,,